Jangan Jemu
Gumulkanlah.
Gumulkanlah
dengan sungguh dan tanpa jemu.
Allah
tahu yang kau butuhkan.
Allah
tahu tempat yang paling tepat, yang sesuai dengan karaktermu, yang akan membuat
talenta dan hidupmu optimal di sana.
Berhentilah
memikirkan hal yang bukan menjadi bagianmu.
Doakanlah.
Pekalah terhadap konfirmasi-konfirmasi dari-Nya, sekalipun cara-Nya
mengkonfirmasi tidak sama dengan yang kau inginkan.
Terkadang
Ia memberi petunjuk dengan begitu jelas, namun kadang Ia membiarkanmu berani
mengambil langkah di dalam iman. Percaya dulu, baru melangkah. Seperti Petrus
yang diingini-Nya berjalan di atas air dengan fokus kepada-Nya.
Mintalah
pintu-pintu untuk kau lihat.
Carilah
letak pintu-pintu itu.
Dan
mintalah kekuatan dan iman yang teguh untuk mengetuk pintu-pintu itu.
Mungkin
tidak selalu pintu-pintu itu terbuka. Itulah gunanya imanmu di saat pintu belum
terbuka.
Iman
itu bukan untuk mengancam supaya pintu itu dibukakan.
Tetapi
iman itulah yang akan memampukanmu untuk tetap bertahan dan mengetuk, sekalipun
banyak pintu yang sudah kau ketuk namun masih tertutup.
Iman
itulah yang akan menjadi dasarmu berharap, “Pasti, pasti ada satu pintu yang
Dia sediakan dan akan Dia bukakan.”
Harapan
itu yang terus membisikkanmu,“Cobalah lagi, teruslah mengetuk. Ketika kau tetap
mengetuk dan tibalah saat dimana kau mengetuk di waktu yang tepat, maka pasti
akan dibukakan”
Harapan
itu yang akan memampukanmu untuk terus berbuat kasih, kepada Dia, kepada sesama,
bahkan kepada dirimu sendiri – tanpa harus menyalahkan siapapun ketika
pintu-pintu sepertinya belum terbuka.
Seriuslah
beriman. Seriuslah berharap. Seriuslah mengasihi.
Pintu
bagimu pasti terbuka.
Seriuslah
meminta, seriuslah mencari, seriuslah mengetuk.
Waduuh kak :")
ReplyDelete