Mundur satu langkah: mengapa quena icasa dan blog?

Terinspirasi dari blog seorang teman, saya jadi ingin menceritakan kenapa supialfi.blogspot.com bisa ada, kenapa akhirnya pakai tagline dipojok atas itu. Jadi, di halaman ini saya mundur beberapa langkah untuk menjelaskannya hehe.

Blog ini tadinya adalah blog pribadi yang sifatnya privat. Tapi akhirnya ini sudah tahun ketiga blog ini saya berani publish. Hobi menulis sudah sejak kecil ada bibitnya. Saya paling suka kalau guru Bahasa Indonesia memberi tugas menulis atau mengarang. Di dalam tulisan, saya merasa saya bisa setumpah itu daripada berbicara langsung. Bukan cuma tulisan yang isinya curhatan, tetapi juga tulisan imajinatif semacam novel dan skenario drama. Pernah bermimpi untuk jadi novelis termuda waktu saya SD, tetapi belum selesai satu ide novel sedang ditulis, saya langsung lompat ke judul lainnya. Kekurangtekunan itu menyebabkan tidak ada satupun tulisan fiktif saya yang selesai. Masih menumpuk di dalam lemari buku, semua naskah skenario dan novel yang pernah saya corat coret.

Quena Icasa berarti...

Nah, dalam menulis novel-novel yang ga kelar itu, salah satu bagian yang paling saya suka sekaligus memakan waktu paling lama adalah membangun karakter dan membuat nama-nama yang cocok untuk setiap karakter yang ada di kepala saya. Salah satu tokoh yang pernah saya buat namanya adalah Quena Icasa. Dua kata itu saya sebenarnya lupa saya ambil dari bahasa apa, entah Yunani atau Latin. Quena itu menggambarkan seorang perempuan utama yang tenang dan percaya diri - semacam ratu yang anggun. Quena bukan bermakna dialah yang paling di antara yang paling. Quena berarti dia percaya bahwa dirinya berharga. Oleh sebab itu, kondisi seburuk apapun tidak membuatnya merasa insecure kalau-kalau identitasnya hilang sebagai perempuan yang berharga.

Icasa itu mirip artinya dengan joy. Jadi Quena Icasa maknanya adalah seorang perempuan yang hidup dengan inner contentment sehingga dia bisa selalu bersukacita dalam segala situasi :D



Nama adalah harapan. Dengan menamai blog ini dengan Quena Icasa, saya berharap saya dapat menghidupi makna dari nama blog ini, begitu juga setiap orang yang membacanya (aplikatif juga untuk pria – tinggal sesuaikan konteks saja hehe). Untuk mempersingkat gambaran dari Quena Icasa, saya berikan tagline A process of becoming a woman God wants me to be – karena saya percaya, menjadi seorang perempuan Quena Icasa adalah selaras dengan yang Sang Pencipta mau. Tentu saja itu bukan seperti sulap yang 5 detik saja jadi, melainkan butuh proses yang panjang bahkan seumur hidup.

Blogging berarti...

Intermezzo sedikit, orang yang baru kenal atau belum terlalu dekat dengan saya mengira saya seorang yang pendiam, kaku, cool atau terkesan cuek (padahal “ada juga gila-gilanya“ – kalau boleh mengutip kata-kata dari seorang Ito ketemu gede). Haha, katanya karena ada darah-darah plegmatis. Waktu SMA saya pernah tes temperamen dan memang salah satu hasilnya adalah plegmatis. Entahlah ya, sekalipun ada tes-tes kepribadian macam kolerik, sanguin, plegmatis, melankolis – saya tetap percaya bahwa setiap manusia mengalami pertumbuhan karakter (buktinya sekarang 4 ukuran temperamen manusia udah diperluas jadi 16 temperamen). Kalau orang-orang plegma dibilang cuek, tapi nyatanya, sekalipun ya mungkin kelihatannya saya cuek, tapi diam-diam saya suka memerhatikan tiap-tiap orang. Si A kayaknya lagi sedih, si B lagi kurang semangat, si C lagi excited-excited-nya, si D kayaknya lagi butuh XY dan seterusnya - itu terjadi otomatis bahkan hal-hal yang tidak diperhatikan orang banyak,saya lihat. Gara-gara itu, pernah juga ada yang kegeeran karena disangka saya suka sama dia, padahal emang karena basically saya care as friend -.-“

Anyway, dari nature menjadi observant otomatis itulah, saya suka menuangkannya dalam bentuk tulisan. Kalau tentang orang-orang di sekeliling saya mungkin saya tidak banyak bagikan di sini. Di dalam blog ini, saya lebih banyak bercerita tentang pengalaman-pengalaman ataupun sekedar pengamatan pribadi saya atas suatu situasi. Menuliskan beberapa hal yang saya alami di dalam blog ini berarti saya membuka diri saya untuk menjadi buku yang terbuka. Ada kesalahan, kegagalan, kelemahan, pergumulan atau sesekali kegembiraan yang saya bagikan. Dari observasi dan refleksi yang saya lakukan dalam melewati setiap fase itu, saya berdoa semoga Sang Pencipta menjadikan tulisan ini sebagai alat bagi orang yang membacanya supaya beroleh sukacita; orang yang dalam pergumulan serupa mendapatkan kekuatan; orang  lain belajar dari kesalahan yang saya buat sehingga tidak membuat lagi kesalahan yang sama dalam perjalanan hidupnya.

Menulis blog ini berarti membuka diri saya bagi setiap kritik dan masukan. Menulis blog ini juga berarti tantangan untuk saya. Tantangan? Yap, karena di dalam cerita yang saya tulis – sekalipun itu tentang pengalaman hidup saya – seharusnya bukan saya yang semakin dilihat oleh pembaca – melainkan Sang Penenun Agung yang Mahakisah. Blog ini ada bukan untuk membawa glory bagi si penulis, tetapi bagi Yang Menciptakan tangan dan pikiran penulis untuk dapat merangkai huruf dan berkisah. Oleh sebab itu, tegurlah saya bila Anda melihat saya mencoba merebut spotlight yang sesungguhnya sama sekali bukan milik saya.

Baiklah, sekian tulisan yang cukup singkat ini. Have a nice day, people!



Tobelo, 27 September 2015





Comments

Popular Posts